Senin, 29 Desember 2008

Kunci Anti Bertelepon di Mobil

Bertelepon atau membaca dan mengirim SMS, kini sudah menjadi salah satu faktor paling sering penyebab kecelakaan. Menurut satu survay di Amerika, beretelpon atau ber-SMS ria, menyebabkan pengemudi beresiko empat kali lebih besar untuk mendapat kecelakaan lalu lintas. Apalagi di Indonesia, yang kerap terlihat orang menyetir sambil menelepon. Bahkan saat melaju kencang di jalan tol. Belum lagi pengendara motor, yang suka seenaknya membaca atau mengirim SMS, atau bertelepon, saat melaju di jalan raya.

Apa yang dikembangkan Xuesong Zhou, asisten profesor Sipil dan Teknik Lingkungan di University of Utah, AS, yang bahu membahu dengan Wally Curry, lulusan University of Utah, AS, bisa menjadi solusi untuk itu. Kedua orang ini mengembangkan suatu sistem kunci kontak yang bisa mencegah pengemudi atau pengendara bertelepon atau ber-SMS saat melaju di jalan raya. Inovasi mereka dinamakan Key2SafeDriving.

Sistem pengaman itu terdiri dari sebuah perangkat dan kunci kontak mobil. Perangkat pengaman itu terhubung secara nirkabel (dengan bluetooth atau RFID) ke ponsel pemegang kunci kontak. Kunci kontaknya bisa lebih dari satu. Untuk menghidupkan mobil, pengguna harus meloloskan kunci dari perangkat pengaman, atau menekan tombol pelepas. Pada saat itu, perangkat pengaman akan mengirim sinyak ke ponsel pengemudi, dan mengaktifkan mode “driving”. Di layar muncul tulisan STOP.

Ketika mode DRIVING aktif, ponsel tak bisa menerima panggilan atau melakukan panggilan. Juga tak bisa menerima dan mengirim SMS, karena perangkat pengaman bekerja memblok sinyal yang masuk. Kecuali untuk menghubungi nomor darurat atau nomor-nomor tertentu yang sudah di-set dari awal. Bila ada panggilan atau SMS masuk, ponsel secara otomatis akan menjawab “I am driving now. I will call you later when I arrive at the destination safely.”

Mode DRIVING akan non aktif, saat pengguna memasukkan lagi kunci pengaman ke perangkat pengamannya. Secara otomatis, blok sinyal terhenti, dan ponsel bisa berfungsi normal kembali. Kunci pengaman ini sebenarnya dirancang lebih untuk ke pengendara remaja. Sementara untuk orang dewasa, kunci pengaman ini bisa di-set tetap bisa melakukan panggilan, namun harus menggunakan handsfree.

Nantinya, alat ini akan dijual seharga US50 per unit. Tapi tak akan dijual bebas di pasaran. Perangkat pengaman ciptaan Zhou da Curry ini akan dipasarkan dengan sistem bundling dari operator, sebagai bagian dari layanan mereka. Ke depannya, perangkat ini juga akan dirancang mampu merekam data berkendara, seperti kecepatan, pengereman mendadak, penggunaan lampu kendaraan. Catatan ini akan dikompilasi dan dikirim ke perusahaan asuransi, sebagai data, yang jadi pertimbangan untuk persetujuan klaim kecelakaan.(Aulia)

selular.co.id
blog comments powered by Disqus

Popular Post

 
Enriko Damas is proudly powered by Blogger.com