Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk berburu teroris dengan menelusuri blog dan forum online. Diyakini dua 'alat rakyat' itu kerap digunakan dalam rencana penyerangan kelompok teroris.
Upaya itu akan dilakukan seiring hasil penelitian yang menunjukkan makin maraknya penggunaan internet oleh kelompok teroris. "Blog dan forum online memiliki peran penting dalam membiarkan komunikasi di antara mereka yang mengancam Amerika Serikat," sebut pernyataan departemen.
Nantinya hal itu akan dilakukan dengan memanfaatkan sistem pencarian di internet ala Google. Saat ini Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sedang meninjau perusahaan-perusahaan yang bisa menyediakan jasa itu.
Rencana ini menuai pujian dan kritikan. Di satu sisi Steven Aftergood dari Federation of American Scientist memuji keinginan pemerintah AS melakukan 'perburuan' teroris dengan cara-cara yang inovatif.
Namun di sisi lain, analis terorisme Matt Devost nampak meragukan upaya ini. "Saya tidak bisa membayangkan sebuah skenario ada orang yang menulis di forum online, 'saya akan meluncurkan peledak di lokasi ini' dan pemerintah akan menemukan kalimat semacam itu. Kebanyakan posting soal serangan teroris di internet adalah fantasi," ujarnya.
Departemen lain di AS dikabarkan sudah menerapkan metode pencarian internet dalam mengumpulkan data intelijen. Chip Ellis dari Memorial Institute for the Prevention of Terrorism mengatakan Departemen Pertahanan AS adalah salah satu yang sudah melakukannya. (ketok.com)
Upaya itu akan dilakukan seiring hasil penelitian yang menunjukkan makin maraknya penggunaan internet oleh kelompok teroris. "Blog dan forum online memiliki peran penting dalam membiarkan komunikasi di antara mereka yang mengancam Amerika Serikat," sebut pernyataan departemen.
Nantinya hal itu akan dilakukan dengan memanfaatkan sistem pencarian di internet ala Google. Saat ini Departemen Keamanan Dalam Negeri AS sedang meninjau perusahaan-perusahaan yang bisa menyediakan jasa itu.
Rencana ini menuai pujian dan kritikan. Di satu sisi Steven Aftergood dari Federation of American Scientist memuji keinginan pemerintah AS melakukan 'perburuan' teroris dengan cara-cara yang inovatif.
Namun di sisi lain, analis terorisme Matt Devost nampak meragukan upaya ini. "Saya tidak bisa membayangkan sebuah skenario ada orang yang menulis di forum online, 'saya akan meluncurkan peledak di lokasi ini' dan pemerintah akan menemukan kalimat semacam itu. Kebanyakan posting soal serangan teroris di internet adalah fantasi," ujarnya.
Departemen lain di AS dikabarkan sudah menerapkan metode pencarian internet dalam mengumpulkan data intelijen. Chip Ellis dari Memorial Institute for the Prevention of Terrorism mengatakan Departemen Pertahanan AS adalah salah satu yang sudah melakukannya. (ketok.com)