Serangan brutal Israel ke Palestina dengan dalih untuk melumpuhkan kelompok Hamas terus berkecamuk. Selain dengan senjata berat dan media online, kedua belah pihak tak ketinggalan memakai layanan ponsel untuk melancarkan perang psikologis.
Kelompok Hamas misalnya, mengirimkan SMS bernada gertakan pada warga Israel. Dan sebaliknya, Israel juga mengancam warga Palestina dengan bombardir SMS serta panggilan telepon.
"SMS itu berbunyi bahwa misil Palestina akan menjangkaumu (warga Israel-red) dimana pun kamu berada dan pemerintahmu tak akan mampu melindungimu," kata Abu Mujaheid, juru bicara Palestinian Resistance Committees.
Mujaheid memaparkan bahwa Israel lebih dulu mencoba menakut-nakuti warga Palestina via layanan telekomunikasi sehingga Hamas melakukan tindakan balasan serupa.
Di pihak lain, juru bicara militer Israel Benjamin Rutland berkilah bahwa jika Palestina mengirim SMS bernada ancaman, Israel justru mengirim SMS yang memperingatkan warga Palestina untuk mengungsi.
Namun hal itu sontak dibantah warga Palestina yang menilai kiriman SMS Israel juga bernada ancaman. Seperti melakukan panggilan telepon yang menakut-nakuti bahwa masyarakat Palestina hanya punya waktu beberapa menit sebelum rumah mereka dibom atau pun ancaman lainnya.
Untuk menghindari salah paham, perusahaan telepon Palestina Paltel sibuk memberitahu konsumen di Gaza bahwa panggilan semacam itu dilakukan Israel, bukan oleh mereka. (Guardian/detik)
Kelompok Hamas misalnya, mengirimkan SMS bernada gertakan pada warga Israel. Dan sebaliknya, Israel juga mengancam warga Palestina dengan bombardir SMS serta panggilan telepon.
"SMS itu berbunyi bahwa misil Palestina akan menjangkaumu (warga Israel-red) dimana pun kamu berada dan pemerintahmu tak akan mampu melindungimu," kata Abu Mujaheid, juru bicara Palestinian Resistance Committees.
Mujaheid memaparkan bahwa Israel lebih dulu mencoba menakut-nakuti warga Palestina via layanan telekomunikasi sehingga Hamas melakukan tindakan balasan serupa.
Di pihak lain, juru bicara militer Israel Benjamin Rutland berkilah bahwa jika Palestina mengirim SMS bernada ancaman, Israel justru mengirim SMS yang memperingatkan warga Palestina untuk mengungsi.
Namun hal itu sontak dibantah warga Palestina yang menilai kiriman SMS Israel juga bernada ancaman. Seperti melakukan panggilan telepon yang menakut-nakuti bahwa masyarakat Palestina hanya punya waktu beberapa menit sebelum rumah mereka dibom atau pun ancaman lainnya.
Untuk menghindari salah paham, perusahaan telepon Palestina Paltel sibuk memberitahu konsumen di Gaza bahwa panggilan semacam itu dilakukan Israel, bukan oleh mereka. (Guardian/detik)