SUBANG - Meledaknya Depo Pertamina Plumpang pada Minggu malam, tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban tewas, Zainudin (21). Pria asal Desa Compreng, Kabupaten Subang itu dalam waktu dekat akan mempersunting kekasih hatinya.
Tidak terbayang betapa hancur hati kekasih Zainudin, Nining (27). Lantas pesan apa yang disampaikan Zainudian kepada keluarganya pada pertemuan terakhir?
Zainudin, pria kelahiran 29 Agustus 1986 itu dikenal sebagai sosok pendiam dan memiliki pribadi yang gigih. Sejak duduk di bangku kelas II SLTA, Zainudin sudah yatim piatu. Ayahnya meninggal pada 2003, sementara ibunya pergi lebih dulu saat Zainudin masih kecil.
Usai lulus SLTA, Zainudin mengikuti jejak kakaknya, Abdul Mujid, yang lebih dulu bekerja di Depo Pertamina Plumpang. Bersama kakaknya, Zainudin menekuni pekerjaan sebagai satpam. Namun tiga tahun bekerja di tempat yang sama membuat Zainudin disergap kejenuhan.
"Zai sempat bilang kalau dia ingin pindah kerja ke Korea, karena gajinya lumayan besar. Itu disampaikan Zai waktu kami datang ke kontrakannya, pada Jumat 16 Januari lalu," kata Utifah, kakak kandung Zainudin di Subang, Selasa (20/1/2009).
Kalimat itu masih terngiang di telinga Utifah. Bahkan ucapan terakhir itu membuat Utifah tidak bisa menikmati waktu istirahatnya, Utifah dihantui kegelisahan. Dia tidak menyangka, jika ucapan dan pertemuan dikontrakan Zai adalah pertemuan terakhir.
"Sejak pulang dari Jakarta, sampai malam Minggu saya nggak enak tidur. Saya tidak menyangka kalau itu pertanda Zai akan meninggalkan kami, menyusul orang tua kami," tuturnya lirih.
Tewasnya Zainudin pada peristiwa meledaknya Depo Pertamina Plumpang itu baru diketahui Utifah dari Abdul Mujid, kerabatnya. Sebelum mendapat kabar dari Abdul Mujid, Utifah sempat melihat kabar dari berita yang ditayangkan di televisi. Pada saat itu juga, Utifah langsung menghubungi ponsel korban.
"Waktu itu kami langsung menghubungi Zai, tapi HP-nya tidak aktif terus. Dan pada Senin kemarin, Abdul Mujid mengabari Zainudin sudah meninggal," kata Utifah lantas meneteskan air mata.
Kepergian Zainudian tidak hanya meninggalkan pesan dan kenangan bersama keluarga. Yang membuat keluarganya lebih terpukul, pada waktu dekat ini, Zainudin akan mempersunting gadis idamannya yang sejak beberapa tahun lalu dipacarinya, Nining (27).
"Zai masih bujangan. Rencananya, beberapa pekan ke depan, Zai mau melamar pacarnya. Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain, dia harus lebih dulu pergi sebelum pernikahan itu dilaksanakan," paparnya.
Dari pantauan, di rumah duka sejak pagi kemarin sudah berdiri sebuah tenda ukuran sedang di depan rumah. Sejumlah kerabat korban sudah mulai berdatangan menunggu kedatangan jenazah Zainudin.
Namun pihak keluarga belum mengetahui kepastian jenazah Zainudin dibawa pulang. Sejauh ini, pihak keluarga terus memantau informasi dari televisi dan kabar dari kerabatnya di Jakarta.
"Kita tunggu informasi dari Jakarta. Kalau sudah ada kepastian Zai akan dibawa pulang, baru kita menyiapkan galian untuk liang lahat Zai. Kalau sekarang dibikin, takut banjir, mengingat hujan yang turun tiap hari," paparnya. (Annas Nasrullah/Sindo/ful)
sumber : okezone.com
Tidak terbayang betapa hancur hati kekasih Zainudin, Nining (27). Lantas pesan apa yang disampaikan Zainudian kepada keluarganya pada pertemuan terakhir?
Zainudin, pria kelahiran 29 Agustus 1986 itu dikenal sebagai sosok pendiam dan memiliki pribadi yang gigih. Sejak duduk di bangku kelas II SLTA, Zainudin sudah yatim piatu. Ayahnya meninggal pada 2003, sementara ibunya pergi lebih dulu saat Zainudin masih kecil.
Usai lulus SLTA, Zainudin mengikuti jejak kakaknya, Abdul Mujid, yang lebih dulu bekerja di Depo Pertamina Plumpang. Bersama kakaknya, Zainudin menekuni pekerjaan sebagai satpam. Namun tiga tahun bekerja di tempat yang sama membuat Zainudin disergap kejenuhan.
"Zai sempat bilang kalau dia ingin pindah kerja ke Korea, karena gajinya lumayan besar. Itu disampaikan Zai waktu kami datang ke kontrakannya, pada Jumat 16 Januari lalu," kata Utifah, kakak kandung Zainudin di Subang, Selasa (20/1/2009).
Kalimat itu masih terngiang di telinga Utifah. Bahkan ucapan terakhir itu membuat Utifah tidak bisa menikmati waktu istirahatnya, Utifah dihantui kegelisahan. Dia tidak menyangka, jika ucapan dan pertemuan dikontrakan Zai adalah pertemuan terakhir.
"Sejak pulang dari Jakarta, sampai malam Minggu saya nggak enak tidur. Saya tidak menyangka kalau itu pertanda Zai akan meninggalkan kami, menyusul orang tua kami," tuturnya lirih.
Tewasnya Zainudin pada peristiwa meledaknya Depo Pertamina Plumpang itu baru diketahui Utifah dari Abdul Mujid, kerabatnya. Sebelum mendapat kabar dari Abdul Mujid, Utifah sempat melihat kabar dari berita yang ditayangkan di televisi. Pada saat itu juga, Utifah langsung menghubungi ponsel korban.
"Waktu itu kami langsung menghubungi Zai, tapi HP-nya tidak aktif terus. Dan pada Senin kemarin, Abdul Mujid mengabari Zainudin sudah meninggal," kata Utifah lantas meneteskan air mata.
Kepergian Zainudian tidak hanya meninggalkan pesan dan kenangan bersama keluarga. Yang membuat keluarganya lebih terpukul, pada waktu dekat ini, Zainudin akan mempersunting gadis idamannya yang sejak beberapa tahun lalu dipacarinya, Nining (27).
"Zai masih bujangan. Rencananya, beberapa pekan ke depan, Zai mau melamar pacarnya. Tapi rupanya Tuhan berkehendak lain, dia harus lebih dulu pergi sebelum pernikahan itu dilaksanakan," paparnya.
Dari pantauan, di rumah duka sejak pagi kemarin sudah berdiri sebuah tenda ukuran sedang di depan rumah. Sejumlah kerabat korban sudah mulai berdatangan menunggu kedatangan jenazah Zainudin.
Namun pihak keluarga belum mengetahui kepastian jenazah Zainudin dibawa pulang. Sejauh ini, pihak keluarga terus memantau informasi dari televisi dan kabar dari kerabatnya di Jakarta.
"Kita tunggu informasi dari Jakarta. Kalau sudah ada kepastian Zai akan dibawa pulang, baru kita menyiapkan galian untuk liang lahat Zai. Kalau sekarang dibikin, takut banjir, mengingat hujan yang turun tiap hari," paparnya. (Annas Nasrullah/Sindo/ful)
sumber : okezone.com