Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh tidak ingin Indonesia terus-terusan tertinggal dalam penggunaan internet, dengan alasan masih mahalnya akses yang digunakan. Untuk itulah, Nuh mencanangkan 2009 ini sebagai tahun internet murah.
Menurut Nuh, ada 3 pilar yang menjadi pondasi utama dalam memajukan Information and Comunication Technolgy (ICT) di Indonesia. Yang pertama adalah ketersedia infrastruktur, ini merupakan langkah pertama dalam menciptakan jaringan ICT yang memadai.
Sedangkan kedua yaitu, Affordability atau keterjangkauan harga. Sebab dengan, tarif yang murah dan berkualitas, maka pengguna internet dengan sendirinya dapat berbondong-bondong menggunakan teknologi tersebut.
"Yang terakhir adalah quality atau kualitas, dan itu yang sedang dikerjakan oleh pemerintah saat ini." terang Menkominfo, saat membuka Seminar ICT Look Indonesia 2009, di Hotel Nikko, Jakarta Pusat, Kamis (19/2/2009).
Kendati demikian, tarif murah yang menjadi pilar kedua sering menjadi sorotan pubik. Oleh sebab itu, Nuh akan berusaha keras agar tarif bisa dipangkas, hingga dapat dijangkau. Walaupun tidak bisa dipungkiri, kalau krisis ekonomi, menjadi kendala yang utama.
"Meski ada penurunan. Saya pikir tidak perlu ada regulasi yang menekankan agar tarif internet murah. Kita harus realistis, kita tidak bisa menurunkan sampai 200 persen," imbuh mantan Rektor ITS Surabaya ini.
Ditambahkan oleh Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, kalau saat ini pemerintah telah menurunkan tarif sewa jaringan mulai 21 sampai 71 persen. Walaupun begitu, itu tidak serta merta membuat segalanya menjadi mudah. Sebab, masih banyak komponen lain yang harus dipikirkan oleh operator, dan itu tidak murah.
"Kami perkirakan, tarif retail hanya mencapai 10-11 persen. Dan mungkin, tahun ini tidak ada akan lebih dari itu," tandas Gatot. (okezone)
Menurut Nuh, ada 3 pilar yang menjadi pondasi utama dalam memajukan Information and Comunication Technolgy (ICT) di Indonesia. Yang pertama adalah ketersedia infrastruktur, ini merupakan langkah pertama dalam menciptakan jaringan ICT yang memadai.
Sedangkan kedua yaitu, Affordability atau keterjangkauan harga. Sebab dengan, tarif yang murah dan berkualitas, maka pengguna internet dengan sendirinya dapat berbondong-bondong menggunakan teknologi tersebut.
"Yang terakhir adalah quality atau kualitas, dan itu yang sedang dikerjakan oleh pemerintah saat ini." terang Menkominfo, saat membuka Seminar ICT Look Indonesia 2009, di Hotel Nikko, Jakarta Pusat, Kamis (19/2/2009).
Kendati demikian, tarif murah yang menjadi pilar kedua sering menjadi sorotan pubik. Oleh sebab itu, Nuh akan berusaha keras agar tarif bisa dipangkas, hingga dapat dijangkau. Walaupun tidak bisa dipungkiri, kalau krisis ekonomi, menjadi kendala yang utama.
"Meski ada penurunan. Saya pikir tidak perlu ada regulasi yang menekankan agar tarif internet murah. Kita harus realistis, kita tidak bisa menurunkan sampai 200 persen," imbuh mantan Rektor ITS Surabaya ini.
Ditambahkan oleh Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Depkominfo, kalau saat ini pemerintah telah menurunkan tarif sewa jaringan mulai 21 sampai 71 persen. Walaupun begitu, itu tidak serta merta membuat segalanya menjadi mudah. Sebab, masih banyak komponen lain yang harus dipikirkan oleh operator, dan itu tidak murah.
"Kami perkirakan, tarif retail hanya mencapai 10-11 persen. Dan mungkin, tahun ini tidak ada akan lebih dari itu," tandas Gatot. (okezone)