Rabu, 13 Februari 2008

Google Akan Bangun Sistem Operasi Ponsel

Google awal pekan ini secara resmi mengumumkan rencananya dalam membangun sistem operasi untuk perangkat komunikasi bergerak yang disebut dengan nama kode Android. Hanya sehari setelah pengumuman mengenai platform terbuka bagi pengembangan perangkat komunikasi bergerak itu, pembuat ponsel Taiwan HTC mengumumkan kesiapannya bekerja sama dalam pengembangan ponsel berbasis Android yang diperkirakan beredar pada pertengahan 2008.

Karena Android berbasiskan peranti lunak terbuka dan gratis, kalangan pabrikan ponsel akan dapat menyediakan produk dengan biaya lebih rendah, papar Jason Mackenzie, Vice President pada HTC Mobile Amerika.

"Kesempatan untuk membeli produk berdaya tinggi dengan harga rendah merupakan keuntungan yang besar bagi konsumen," ujarnya ketika mengumumkan kesiapan HTC mendukung Android.

HTC merupakan satu dari 30-an perusahaan yang berpartisipasi dalam Open Handset Alliance, sebuah inisiatif yang digalang Google dan melibatkan pabrikan besar termasuk LG Electronic, Motorola, serta Samsung. Di luar tiga pembuat ponsel itu masih terdapat pabrikan prosesor Intel, Qualcomm, Nvidia, Texas Instru- ments, Ebay, maupun operator telepon seperti Sprint, T-Mobile, China Mobile, Telecom Italia, serta NTT DoCoMo.

Software development kit untuk Android rencananya akan dipublikasikan pekan depan. Android adalah peranti lunak yang berbasis Linux dan Java, serta berada di bawah lisensi Apache v2. Lisensi tersebut mengizinkan pabrikan untuk menambahkan atau membuang fitur tertentu tanpa memberikan kontribusi balik terhadap komunitas sumber terbuka. Dengan demikian, pabrikan ponsel dan operator seluler dapat mengambil keuntungan dari standar terbuka yang ada sambil tetap menyediakan produk dan layanan yang berbeda-beda.

Andy Rubin, Direktur untuk Mobile Platform Google, menyatakan Android adalah platform pertama yang benar-benar terbuka dan komprehensif bagi perangkat komunikasi bergerak. "Dalam Android ini tercakup pula sistem operasi, antarmuka bagi pengguna, serta aplikasi. Ini semua merupakan hal yang dibutuhkan bagi sebuah perangkat komunikasi bergerak, apalagi tanpa ada halangan inovasi dari persoalan proprietary," paparnya.

Hanya Linux?

Munculnya sistem operasi baru berbasis Linux yang diterbitkan oleh raksasa mesin pencari Internet dan mendapat dukungan dari banyak pabrikan besar tentu saja membuat gusar pihak-pihak tersaingi.

"Ini hanyalah platform Linux dalam bentuk yang lain. Saat ini sudah ada 10, 15, 20 atau mungkin 25 platform lain berbasis Linux di luar sana. Ini menunjukkan bahwa Linux ter- pecah lebih cepat daripada penyatuannya," ujar CEO Symbian Nigel Clifford di Tokyo ketika diminta tanggapan atas apa yang sebelumnya sering disebut sebagai Google Phone itu.

Symbian akan menjadi salah satu pihak yang 'paling dirugikan' jika Google berhasil mempopulerkan sistem operasi barunya itu sebab Symbian selama ini merupakan pemain terkuat dalam pasar peranti lunak ponsel. Symbian memimpin pasar sistem operasi ponsel cerdas dunia dengan pertumbuhan 56% dibandingkan dengan tahun lalu.

Selama triwulan III tahun ini Symbian telah berhasil mengirimkan 20,4 juta lisensi untuk produk ponsel cerdas. Dengan demikian, sistem operasi Symbian kini telah digunakan pada 165 juta ponsel di seluruh dunia yang tersebar dalam 134 model handset. Selama triwulan III, Symbian telah digunakan pada 15 tipe handset baru.

Nokia, yang merupakan pemegang saham terbesar pada Symbian sekaligus pengguna terbesar, mengirimkan 111,7 juta unit handset selama triwulan III, naik 26% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. "Kami merupakan pemimpin pasar dan ingin tetap menjadi pemimpin pasar," tandas Clifford. Symbian mendapat royalti dari setiap ponsel Symbian yang terjual. Untuk Symbian OS v7.0 royalti senilai US$7,25 per unit bagi dua juta unit pertama serta US$5 per unit selanjutnya.

Pasar besar

Pasar ponsel secara keseluruhan selama triwulan III, menurut perusahaan riset iSuppli, mencapai 283 juta, tumbuh 15,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebuah pasar yang sangat menarik bagi penyedia sistem operasi perangka komunikasi begerak.

Selain digarap oleh Linux dan Symbian, pasar sistem operasi untuk perangkat bergerak kini diisi oleh banyak pemain termasuk Microsoft (melalui Windows Mobile), Palm, serta Blackberry. Nokia dan Sony Ericsson, dua dari lima besar penyedia ponsel dunia, masih setia dengan Symbian sebagai platform bagi ponsel cerdasnya.

Sementara itu, Motorola menggunakan beragam sistem operasi baik Windows Mobile, Symbian, maupun Linux. Samsung menggunakan sistem operasi Windows Mobile serta Symbian. Masuknya pemain besar di pasar ini dengan dukungan banyak perusahaan besar mungkin akan mampu mendongkrak posisi Linux di pasar sistem operasi perangkat komunikasi ber-gerak.

Masih ada waktu setengah tahun bagi para pesaingnya untuk mempersiapkan jurus menghadapi serbuan Google. Dan masih diperlukan lebih banyak waktu lagi untuk menguji sejauh mana kemampuan Google 'si Raja Internet' untuk menaklukkan industri seluler.

Sumber: Bisnis Indonesia
blog comments powered by Disqus

Popular Post

 
Enriko Damas is proudly powered by Blogger.com